Palu – Dukungan kepada pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Tengah nomor urut 2, Dr. Anwar Hafid, M.Si, dan dr. Reny A. Lamadjido, M.Kes, terus mengalir. Kali ini, ratusan kader Alkhairaat dari berbagai wilayah Sulawesi Tengah bergabung dalam Relawan Berani Gaspoll, resmi mendeklarasikan dukungannya pada Sabtu, (12/10/2024) di Palu.
Muhammad Saffa, Koordinator Abnaul Khairaat Sulteng, menjelaskan bahwa dukungan ini didasarkan pada keyakinan kuat akan kapabilitas Anwar Hafid sebagai pemimpin. Selain sebagai kader Alkhairaat, pengalaman panjangnya dalam dunia pelayanan publik selama lebih dari tiga dekade menjadi alasan utama para kader memberikan dukungan penuh.
“Beliau bukan hanya kader Alkhairaat, tapi juga pemimpin berpengalaman,” ujar Saffa.
Anwar Hafid memulai kariernya di pemerintahan sejak tahun 1992 sebagai Kepala Desa Rantebala. Selama 32 tahun, ia menempuh berbagai posisi, mulai dari camat hingga menjabat sebagai Bupati Morowali selama dua periode, sebelum akhirnya terpilih menjadi anggota DPR RI pada tahun 2019.
Saffa menambahkan, Anwar Hafid juga membawa nilai-nilai persatuan dan kepedulian yang menjadi prinsip ajaran Alkhairaat.
“Anwar-Reny mampu menjaga persatuan dan peduli terhadap sesama, sebagaimana nilai-nilai yang kami pegang,” tegasnya.
Dukungan dari Abnaul Khairaat memperkuat posisi pasangan BERANI dalam kontestasi politik ini, terutama dalam menjangkau masyarakat dengan akar budaya dan keagamaan yang kuat di Sulawesi Tengah.
Selain itu, tokoh masyarakat Palasa, Rafli Lapanca, juga turut menyatakan kekagumannya terhadap kepemimpinan Anwar Hafid. Menurut Rafli, Anwar adalah sosok pemimpin yang berani dan konsisten dalam menjalankan program-program yang pro-rakyat.
“Beliau pemimpin yang sesuai dengan program-programnya. Pemimpin yang berani,” ujar Rafli.
Program Pro Rakyat
Anwar Hafid dan Reny Lamadjido hadir dengan sembilan program unggulan dalam platform BERANI, yang dirancang untuk menjawab berbagai tantangan di Sulawesi Tengah.
Program seperti BERANI Cerdas dan BERANI Sehat dianggap sebagai solusi tepat dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan mengatasi masalah anak putus sekolah di provinsi ini.*